Webinar Alert - How to Automate sales conversations and close deals 10x faster with AI Register Now

13 Cara Memanfaatkan AI dalam Pengalaman Pelanggan: Studi Kasus dan Tantangan dalam Kehidupan Nyata

Sederhanakan Komunikasi Bisnis dengan Solusi Omnichannel kami

Jainy Patel

Penulis Senior:

centang hijauWaktu membaca: 9 Menit
centang hijauDiterbitkan : 19 Februari 2025

Penggunaan AI untuk pengalaman pelanggan mengubah cara bisnis terhubung dengan pelanggan mereka. Dengan fitur-fitur seperti rekomendasi yang dipersonalisasi dan dukungan sepanjang waktu, kecerdasan buatan memungkinkan merek untuk memberikan interaksi yang lebih cepat, lebih intuitif, dan menyenangkan.

Jadi, bagaimana bisnis dapat menggunakan AI secara efektif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan mereka? 

Dalam blog ini, kami akan membahas 13 strategi praktis untuk memanfaatkan AI, didukung oleh studi kasus dunia nyata dan kendala yang dihadapi perusahaan selama implementasi.

Mengapa AI dalam Pengalaman Pelanggan Penting?

Pelanggan menginginkan interaksi yang lancar, personal, dan langsung dengan merek. Pengalaman pelanggan dengan kecerdasan buatan memungkinkan bisnis untuk memenuhi permintaan ini dengan memberikan layanan yang disesuaikan dalam skala besar.

Dengan memanfaatkan alat bantu seperti chatbot, analitik prediktif, dan CRM yang disempurnakan dengan AI, perusahaan dapat meramalkan kebutuhan pelanggan, memberikan solusi yang disesuaikan, dan membangun loyalitas yang langgeng. Singkatnya, pengalaman pelanggan dan AI meningkatkan kepuasan, retensi, dan reputasi merek.

Bagaimana Cara Memanfaatkan AI dalam Pengalaman Pelanggan?

Dari chatbot yang memberikan bantuan instan hingga rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan perilaku pelanggan, AI memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi secara bermakna dengan audiens mereka. Ini semua tentang menciptakan interaksi yang lebih cerdas dan lebih mirip manusia yang benar-benar beresonansi. Di bawah ini adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk memanfaatkan manfaat AI untuk layanan pelanggan.

1. Rekomendasi yang Dipersonalisasi

Algoritme AI membuat kesimpulan tentang pelanggan, perilaku, kesukaan dan ketidaksukaan pelanggan, serta riwayat pembeliannya, untuk memberikan rekomendasi yang sangat personal kepada pelanggan. 

nasihat-keuangan yang dipersonalisasi

Rekomendasi yang disesuaikan ini, selain meningkatkan kepuasan pelanggan, juga menghasilkan lebih banyak penjualan dan loyalitas. Raksasa ritel seperti Amazon menggunakan AI untuk merekomendasikan produk berdasarkan penelusuran dan riwayat pembelian, yang menghasilkan pengalaman pelanggan dengan AI yang terasa unik dan disesuaikan untuk setiap pengguna.

2. Dukungan Pelanggan 24/7 Melalui Chatbots & Asisten Virtual

Chatbots dan asisten virtual yang didukung oleh pemrosesan bahasa alami (NLP) memainkan peran penting dalam AI dalam layanan pelanggan dengan memberikan respons instan terhadap pertanyaan pelanggan. Hal ini memastikan dukungan sepanjang waktu, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Sebagai contoh, banyak bisnis yang menggunakan chatbot berbasis AI di situs web dan platform media sosial mereka untuk menyelesaikan masalah umum secara real time.

3. Asisten Suara dan Pemrosesan Bahasa Alami (NLP)

Asisten suara seperti Alexa, Google Assistant, dan Siri telah mengubah interaksi pelanggan. Dengan memahami dan memproses bahasa alami, alat bantu AI ini menawarkan dukungan bebas genggam untuk berbagai tugas, termasuk menjawab pertanyaan, mengatur pengingat, dan memberikan rekomendasi produk. Pengalaman pelanggan yang didukung AI melalui teknologi suara menjadi hal yang penting di rumah dan tempat kerja.

Statistik

4. Layanan Pelanggan Prediktif untuk Mengantisipasi Kebutuhan

Analisis prediktif memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi kebutuhan pelanggan sebelum kebutuhan tersebut muncul. Dengan menganalisis perilaku masa lalu dan mengidentifikasi pola, perusahaan dapat secara proaktif mengatasi masalah atau menawarkan solusi yang relevan. Misalnya, perusahaan telekomunikasi dapat memprediksi masalah jaringan dan memberi tahu pelanggan sebelum mereka mengalami gangguan.

5. Analisis Teks Lanjutan & Analisis Sentimen

Alat bantu AI dapat menganalisis ulasan pelanggan, unggahan media sosial, dan tiket dukungan untuk mengukur sentimen dan mengidentifikasi masalah umum. Hal ini membantu bisnis memahami perasaan pelanggan terhadap merek mereka dan mengatasi masalah dengan lebih efektif. Pengalaman pelanggan dengan kecerdasan buatan seperti ini memungkinkan wawasan yang lebih dalam tentang emosi pelanggan.

6. Personalisasi Waktu Nyata di Seluruh Saluran

AI memberikan pengalaman pelanggan dan integrasi AI dengan memastikan konten yang dipersonalisasi di berbagai platform. Dengan menganalisis data waktu nyata, bisnis dapat menawarkan rekomendasi, email, dan iklan yang disesuaikan dengan perjalanan pelanggan secara individual. Pendekatan ini memastikan konsistensi dalam keterlibatan, baik ketika pelanggan berinteraksi melalui situs web, aplikasi seluler, atau media sosial. Personalisasi waktu nyata menghilangkan pengalaman umum, membuat setiap interaksi menjadi unik dan berdampak.

7. Pengalaman Omnichannel Tanpa Batas

AI mengintegrasikan data dari berbagai saluran untuk memberikan pengalaman pelanggan yang terpadu. Baik pelanggan berinteraksi melalui email, obrolan, atau media sosial, AI memastikan bahwa preferensi dan riwayat mereka diteruskan dengan mulus. Pendekatan ini meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

8. Segmentasi Nasabah yang Lebih Baik

AI dapat menganalisis data pelanggan untuk mengelompokkan audiens secara lebih efektif. Dengan mengelompokkan pelanggan berdasarkan perilaku, demografi, dan preferensi, bisnis dapat membuat kampanye pemasaran yang ditargetkan dan pengalaman yang dipersonalisasi. Tingkat segmentasi ini tidak mungkin dilakukan dengan metode tradisional.

9. CRM bertenaga AI untuk Wawasan yang Lebih Dalam

Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) yang ditingkatkan dengan AI memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti kepada bisnis. Alat-alat ini menganalisis interaksi pelanggan, memprediksi perilaku di masa depan, dan menyarankan cara terbaik untuk berinteraksi dengan pelanggan. Pengalaman pelanggan dan AI dalam CRM menjadi pengubah permainan untuk membangun hubungan.

10. Manajemen Pengetahuan Berbasis AI untuk Resolusi yang Lebih Cepat

AI merampingkan manajemen pengetahuan dengan mengatur dan mengambil informasi yang relevan untuk tim dukungan pelanggan. Hal ini memungkinkan agen untuk menyelesaikan pertanyaan dengan lebih cepat dan akurat. Sebagai contoh, AI dapat menyarankan solusi terbaik berdasarkan kasus-kasus sebelumnya, sehingga meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

11. AI untuk Optimalisasi Manajemen Tenaga Kerja

AI mengoptimalkan operasi tenaga kerja dengan memprediksi permintaan pelanggan dan menyelaraskan sumber daya yang sesuai. Misalnya, menganalisis data pusat panggilan memungkinkan bisnis untuk menjadwalkan staf secara efisien, memastikan waktu sibuk tercakup secara memadai. Hal ini berkontribusi pada kelancaran Pengalaman pelanggan yang digerakkan oleh AIkarena pelanggan mengalami pengurangan waktu tunggu dan kualitas layanan yang lebih baik. Dengan menyeimbangkan sumber daya secara efektif, bisnis juga dapat menurunkan biaya sekaligus mempertahankan tingkat keunggulan layanan yang tinggi.

12. Pengurangan Biaya Operasional

Mengotomatiskan tugas-tugas berulang seperti entri data dan pertanyaan pelanggan dengan AI secara signifikan mengurangi biaya operasional. Bisnis dapat menginvestasikan kembali penghematan ini untuk meningkatkan Pengalaman pelanggan dengan kecerdasan buatan strategi. Sebagai contoh, otomatisasi yang digerakkan oleh AI merampingkan proses rutin, membebaskan sumber daya manusia untuk peran yang lebih strategis. Efisiensi ini meningkatkan profitabilitas sambil mempertahankan kualitas layanan...

13. Pengalaman Merek yang Konsisten Melalui AI

AI memastikan keseragaman dalam pesan dan nada merek di semua titik kontak pelanggan. Baik melalui chatbot, kampanye email, atau interaksi media sosial, AI mempertahankan suara merek yang konsisten, memperkuat kepercayaan dan loyalitas. Pengalaman pelanggan yang kohesif pengalaman pelanggan yang kohesif dengan AI mencerminkan profesionalisme dan keandalan, meninggalkan kesan mendalam bagi pelanggan dan membina hubungan jangka panjang.

Tingkatkan Pengalaman Pelanggan dengan AI

Bangun hubungan pelanggan yang kuat dengan Asisten Obrolan AI ControlHippo

Studi Kasus Kehidupan Nyata tentang AI yang Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

AI merevolusi interaksi pelanggan di seluruh industri, meningkatkan personalisasi, keterlibatan, dan efisiensi. Dari ritel hingga olahraga, contoh-contoh nyata menunjukkan bagaimana bisnis memanfaatkan AI untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang unik dan berdampak.

1. Sistem Rekomendasi Produk Amazon

Mesin rekomendasi berbasis AI Amazon menganalisis perilaku pelanggan untuk menyarankan produk yang relevan. Pendekatan ini telah secara signifikan meningkatkan penjualan Amazon, dengan sebagian besar berasal dari rekomendasi yang dipersonalisasi. Sistem ini terus belajar dari interaksi pelanggan, membuat setiap saran menjadi lebih relevan dari waktu ke waktu.

2. Analisis Prediktif Starbucks untuk Loyalitas Pelanggan

Starbucks menggunakan analisis prediktif untuk membuat penawaran yang dipersonalisasi bagi pelanggan. Dengan memeriksa riwayat pembelian dan preferensi, merek ini menyesuaikan promosi yang sesuai dengan masing-masing pelanggan. Strategi ini tidak hanya memperkuat loyalitas pelanggan tetapi juga meningkatkan keterlibatan, mendorong kunjungan berulang dan pengeluaran yang lebih tinggi.

3. Aplikasi Artis Virtual Sephora untuk Belanja yang Dipersonalisasi

Aplikasi Virtual Artist Sephora memadukan augmented reality dengan AI, yang memungkinkan pelanggan untuk mencoba makeup secara virtual. Alat inovatif ini menawarkan pengalaman berbelanja yang sangat interaktif, memungkinkan pengguna untuk menjelajahi produk yang sesuai dengan preferensi mereka. Dengan menyederhanakan pengambilan keputusan, aplikasi ini telah mengubah cara pelanggan berbelanja kosmetik.

4. Keterlibatan Penggemar yang didukung oleh AI di Wimbledon

Wimbledon menggunakan AI untuk memberikan sorotan dan wawasan yang disesuaikan untuk para penggemar tenis. Dengan menganalisis data pertandingan secara real-time, sistem ini menghasilkan konten yang dipersonalisasi, seperti momen-momen penting dan statistik, untuk setiap penonton. Pendekatan yang ditargetkan ini meningkatkan keterlibatan penggemar dan menciptakan pengalaman menonton yang lebih mendalam.

Tantangan dalam Menerapkan AI untuk CX 

Menggunakan AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan (CX) dapat secara signifikan mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan mereka. Namun, hal ini juga memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari memastikan keamanan data hingga menyeimbangkan otomatisasi dengan sentuhan manusia, bisnis perlu menavigasi rintangan ini dengan hati-hati untuk memaksimalkan manfaat AI dalam CX.

"Banyak bisnis yang ragu-ragu untuk menerapkan AI karena kekhawatiran akan biaya dan integrasi. Namun, memulai dengan peningkatan layanan pelanggan yang kecil dan berbasis AI seperti chatbot atau analitik prediktif dapat meningkatkan efisiensi dan ROI secara signifikan."
-Sarah Johnson, Pakar Transformasi Digital

1. Masalah Privasi dan Keamanan Data

AI berkembang pesat dengan data pelanggan untuk memberikan pengalaman yang dipersonalisasi, tetapi mengelola data ini memiliki tantangan privasi dan keamanan yang serius. Bisnis bertanggung jawab untuk melindungi informasi sensitif sekaligus memastikan kepatuhan terhadap peraturan seperti GDPR.

Satu pelanggaran atau penyalahgunaan data dapat mengakibatkan hukuman hukum, kerugian finansial, dan hilangnya kepercayaan pelanggan. Organisasi harus memprioritaskan langkah-langkah keamanan yang kuat seperti enkripsi, penyimpanan yang aman, dan audit rutin. Membangun kepercayaan pelanggan bukan hanya tentang kepatuhan-ini tentang membuktikan bahwa data mereka aman. Ketika bisnis menganggap serius privasi, pelanggan akan merasa lebih percaya diri dan terlibat secara bermakna.

2. Integrasi dengan Sistem yang Sudah Ada

Memperkenalkan AI ke dalam sistem yang sudah ada sering kali terasa seperti memasukkan potongan puzzle ke dalam bingkai yang salah. Banyak bisnis yang beroperasi dengan sistem lama yang tidak dirancang untuk bekerja dengan alat AI, sehingga integrasi menjadi rumit dan mahal. Hal ini dapat melibatkan peningkatan infrastruktur, menggunakan solusi middleware, atau memikirkan kembali alur kerja secara keseluruhan. 

Tanpa perencanaan yang tepat, bisnis berisiko mengalami downtime dan operasional yang terganggu, yang berdampak pada pengalaman pelanggan. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan membutuhkan peta jalan yang jelas dan personel yang terampil untuk mengelola transisi. Jika dilakukan dengan benar, mengintegrasikan AI ke dalam sistem yang sudah ada tidak hanya memodernisasi operasi, tetapi juga membuka pintu untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan.

3. Menyeimbangkan Otomatisasi dan Sentuhan Manusia

AI menghadirkan kecepatan dan efisiensi pada interaksi pelanggan, tetapi terlalu mengandalkan otomatisasi dapat membuat pengalaman pelanggan terasa seperti robot dan tidak personal. Pelanggan menghargai interaksi manusia, terutama ketika berhadapan dengan masalah yang kompleks atau emosional. Mencapai keseimbangan adalah kuncinya-AI dapat menangani tugas-tugas rutin seperti menjawab pertanyaan umum, sementara agen manusia fokus pada percakapan yang lebih bernuansa. 

Perpaduan ini memastikan pelanggan mendapatkan kenyamanan AI tanpa kehilangan empati dan pemahaman yang hanya dapat diberikan oleh manusia. Dengan menyeimbangkan otomatisasi dan sentuhan manusia secara cermat, bisnis dapat menciptakan pengalaman yang efisien, personal, dan bermakna, sehingga meninggalkan kesan mendalam bagi pelanggan.

4. Pertimbangan Etis dalam AI

Tantangan etika sering kali muncul ketika menerapkan AI, terutama terkait bias dalam algoritme. Jika sistem AI dilatih dengan data yang bias, sistem tersebut dapat secara tidak sengaja melakukan diskriminasi, sehingga memengaruhi penetapan harga, rekomendasi, atau bahkan strategi layanan pelanggan. Bisnis perlu memastikan keadilan dengan menggunakan kumpulan data yang beragam dan secara teratur mengaudit sistem AI mereka untuk mengetahui adanya bias.

Transparansi juga sama pentingnya-pelanggan harus tahu bagaimana data mereka digunakan dan bagaimana keputusan dibuat. AI yang etis bukan hanya tentang menghindari kesalahan; tetapi juga tentang membangun kepercayaan. Ketika perusahaan berkomitmen pada keadilan dan inklusivitas dalam praktik AI mereka, mereka menunjukkan akuntabilitas, yang menumbuhkan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan mereka.

Bagaimana Cara Memulai dengan AI dalam Pengalaman Pelanggan?

Kecerdasan Buatan (AI) mengubah pengalaman pelanggan dengan memungkinkan bisnis memberikan interaksi yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih personal. Baik melalui chatbot, analitik prediktif, atau rekomendasi yang dipersonalisasi, AI dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut adalah cara mengintegrasikan AI secara efektif ke dalam strategi pengalaman pelanggan Anda, selangkah demi selangkah.

1. Tentukan Sasaran Pengalaman Pelanggan Anda

Sebelum menyelami alat bantu AI, uraikan dengan jelas tujuan Anda. Apakah Anda ingin meningkatkan waktu respons, mempersonalisasi interaksi, atau mengurangi pelanggan yang berpindah? Menentukan tujuan yang spesifik akan memastikan bahwa implementasi AI Anda selaras dengan kebutuhan bisnis. Misalnya, jika tujuan Anda adalah untuk meningkatkan dukungan, Anda dapat berfokus pada chatbot atau asisten virtual yang didukung AI untuk memberikan respons waktu nyata.

Statistik

2. Pilih Alat dan Platform AI yang Tepat

Pilih alat bantu AI yang selaras dengan tujuan Anda dan terintegrasi secara mulus dengan sistem yang sudah ada. Misalnya, platform seperti Salesforce Einstein atau HubSpot CRM menawarkan fitur AI yang kuat untuk wawasan pelanggan. Teliti pilihan berdasarkan skalabilitas, kemudahan penggunaan, dan dukungan untuk menemukan yang paling sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan bisnis tim Anda.

Statistik

3. Menganalisis dan Mengatur Data Pelanggan

AI dapat berkembang dengan baik dengan data berkualitas tinggi. Mulailah dengan mengumpulkan dan mengatur data pelanggan dari berbagai sumber, seperti sistem CRM, media sosial, atau riwayat pembelian. Bersihkan dan susun data ini untuk memastikan keakuratannya. Alat bantu seperti Tableau atau Power BI dapat membantu memvisualisasikan tren, sehingga AI dapat memperoleh wawasan yang dapat ditindaklanjuti dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan.

4. Menerapkan Personalisasi yang didukung AI

Manfaatkan AI untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi. Misalnya, mesin rekomendasi dapat menyarankan produk berdasarkan riwayat penelusuran, sementara analisis prediktif dapat mengantisipasi kebutuhan pelanggan. Alat bantu AI seperti Dynamic Yield atau Adobe Sensei dapat membantu menciptakan pengalaman khusus yang sesuai dengan preferensi individu, sehingga meningkatkan keterlibatan dan loyalitas.

5. Memantau Kinerja dan Mengoptimalkan

Implementasi AI bukanlah tugas sekali jadi. Pantau kinerjanya secara terus-menerus menggunakan KPI seperti skor kepuasan pelanggan, waktu respons, atau tingkat konversi. Kumpulkan umpan balik dari pelanggan dan tim Anda untuk mengidentifikasi kesenjangan. Gunakan wawasan untuk menyempurnakan algoritme dan alur kerja, memastikan bahwa solusi AI Anda berkembang sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Masa Depan AI dalam Pengalaman Pelanggan

Masa depan AI dalam pengalaman pelanggan menjanjikan personalisasi yang lebih dalam, interaksi yang lebih menarik, dan dukungan proaktif.

cara-ai-mengubah-masa-depan-layanan-pelanggan

Teknologi yang sedang berkembang seperti Emotion AI, AI imersif, dan analisis perilaku prediktif merevolusi cara bisnis memahami dan merespons kebutuhan pelanggan, menciptakan pengalaman yang tidak hanya efisien, tetapi juga cerdas secara emosional dan mudah diingat.

1. AI Emosi

Emotion AI memungkinkan mesin untuk mendeteksi dan merespons emosi manusia melalui ekspresi wajah, nada suara, dan sentimen teks. Sebagai contoh, chatbot dapat mengidentifikasi pelanggan yang frustrasi berdasarkan nada suara dan menawarkan eskalasi langsung ke agen manusia. Teknologi ini meningkatkan empati dalam interaksi digital, membuat pengalaman pelanggan terasa lebih manusiawi dan personal.

Dengan memahami emosi, bisnis dapat mengatasi masalah dengan lebih baik dan membangun hubungan pelanggan yang lebih kuat, yang mengarah pada kepuasan dan loyalitas yang lebih tinggi. Seiring dengan berkembangnya Emotion AI, aplikasinya akan meluas ke berbagai bidang seperti dukungan kesehatan mental, analisis umpan balik pelanggan, dan pemasaran yang dipersonalisasi.

2. AI yang imersif

Immersive AI menggabungkan kecerdasan buatan dengan virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang menarik. Bayangkan asisten belanja virtual yang memandu Anda menelusuri toko 3D atau aplikasi AR yang memungkinkan Anda memvisualisasikan perabot di ruang tamu sebelum membeli. 

Teknologi ini menjembatani kesenjangan antara dunia digital dan dunia fisik, menawarkan pengalaman yang interaktif dan personal kepada pelanggan. Seiring dengan semakin majunya AI imersif, industri seperti ritel, real estat, dan hiburan akan mendapat manfaat dari menciptakan perjalanan yang mulus dan imersif yang meninggalkan kesan mendalam bagi para pelanggan.

3. Analisis Perilaku Prediktif

Analisis perilaku prediktif menggunakan AI untuk menganalisis perilaku pelanggan di masa lalu dan mengantisipasi tindakan di masa depan. Dengan mempelajari pola dalam riwayat pembelian, perilaku penelusuran, atau metrik keterlibatan, bisnis dapat memprediksi apa yang mungkin dibutuhkan pelanggan selanjutnya. Hal ini memungkinkan penjangkauan proaktif, seperti rekomendasi produk yang disesuaikan atau pengingat layanan yang tepat waktu. 

Alat-alat seperti sistem CRM prediktif membantu bisnis untuk tetap berada di depan ekspektasi pelanggan, meningkatkan kepuasan dan retensi. Di masa depan, teknologi ini akan menjadi lebih tepat, memungkinkan perusahaan untuk menciptakan pengalaman yang sangat personal yang terasa intuitif dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mudah.

Tingkatkan Pengalaman Pelanggan dengan Memanfaatkan AI dengan ControlHippo

AI bukan lagi sebuah kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan untuk memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa. Dari rekomendasi yang dipersonalisasi hingga analisis prediktif, bisnis dapat mencapai hasil transformatif dengan memanfaatkan AI Chat Assistant ControlHippo secara efektif. Setelah mengatasi tantangan dan memulai dengan tujuan yang jelas, perusahaan dapat membuka potensi penuh AI untuk pengalaman pelanggan dan menciptakan loyalitas pelanggan yang langgeng.

Diperbaharui: 11 Maret 2025