Reduce agent's response time with our AI Chat Assistant. Learn More

10 Manfaat Utama AI dalam Layanan Pelanggan dengan Contoh

Sederhanakan Komunikasi Bisnis dengan Solusi Omnichannel kami

Jainy Patel

Penulis Senior:

centang hijauWaktu membaca: 9 Menit
centang hijauDiterbitkan : 30 Desember 2024

Menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik selalu menjadi tantangan bagi bisnis. Waktu tunggu yang lama, pertanyaan yang berulang-ulang, dan pengalaman yang tidak konsisten membuat pelanggan frustrasi dan berdampak pada loyalitas merek. Di sisi lain, tim dukungan sering kali berjuang dengan beban kerja yang tinggi, sumber daya yang terbatas, dan tekanan untuk memberikan resolusi yang cepat dan efektif.

Di sinilah Kecerdasan Buatan (AI) berperan sebagai pengubah permainan. AI menawarkan solusi inovatif yang mengubah layanan pelanggan dengan mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang dan mempersonalisasi pengalaman.

Dalam blog ini, kami akan membahas 10 manfaat AI dalam layanan pelanggan dan mendiskusikan bagaimana AI dapat merevolusi cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan.

Apa yang dimaksud dengan AI dalam Layanan Pelanggan?

AI dalam layanan pelanggan adalah tentang penggunaan teknologi pintar seperti Kecerdasan Buatan untuk meningkatkan cara bisnis mendukung pelanggan mereka. Hal ini mencakup alat bantu seperti chatbot, asisten suara, dan sistem yang dapat memahami dan merespons pertanyaan pelanggan. Alat-alat ini mengandalkan teknologi seperti pembelajaran mesin dan pemrosesan bahasa alami (NLP) untuk memberikan bantuan yang cepat dan akurat.

Dengan AI, bisnis dapat menyederhanakan tugas-tugas seperti menjawab pertanyaan, menyelesaikan keluhan, dan menganalisis perilaku pelanggan. Hal ini membantu mengurangi biaya, menghemat waktu, dan menawarkan pengalaman yang dipersonalisasi kepada setiap pelanggan. Baik itu memberikan balasan instan melalui chatbot atau memprediksi kebutuhan pelanggan dengan wawasan data, AI mengubah cara bisnis memberikan layanan pelanggan terbaik.

10 Manfaat Teratas AI dalam Layanan Pelanggan

AI telah mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan mereka. Di bawah ini, kami menjelajahi 10 manfaat utama AI dalam layanan pelanggan, yang menggambarkan bagaimana AI memberdayakan perusahaan dan pelanggan mereka.

1. Ketersediaan dukungan pelanggan 24/7

Salah satu manfaat AI yang paling signifikan dalam layanan pelanggan adalah kemampuannya untuk memberikan dukungan sepanjang waktu. Tidak seperti agen manusia yang bekerja dengan shift tetap, chatbot AI dan asisten virtual selalu tersedia untuk menangani pertanyaan pelanggan. Hal ini memastikan bahwa pelanggan menerima tanggapan langsung, bahkan di luar jam kerja.

Chatbot AI membantu pelanggan untuk melacak pesanan, meminta pengembalian dana, atau memecahkan masalah kapan saja. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga menjaga operasional tetap berjalan lancar.

Contoh: Bisnis e-commerce seperti Amazon menggunakan chatbot AI untuk membantu pelanggan melacak pesanan, meminta pengembalian dana, atau memecahkan masalah kapan saja. Hal ini memastikan pengalaman pelanggan yang mulus dan meningkatkan kepuasan.

2. Lebih sedikit kebutuhan akan campur tangan manusia

AI meminimalkan kebutuhan akan campur tangan manusia dalam menangani pertanyaan pelanggan yang berulang atau rutin. Misalnya, asisten virtual dapat secara otomatis memproses pertanyaan umum seperti pengaturan ulang kata sandi, pembaruan akun, atau pertanyaan yang sering diajukan.

Dengan mengotomatisasi tugas-tugas ini, bisnis dapat membebaskan agen manusia untuk fokus pada masalah yang lebih kompleks yang membutuhkan empati dan keterampilan pemecahan masalah. Keseimbangan ini meningkatkan kualitas layanan secara keseluruhan sekaligus mengurangi beban operasional.

3. Resolusi yang lebih cepat dan keberhasilan kontak pertama

Alat bantu berbasis AI dapat menyelesaikan masalah pelanggan lebih cepat dengan menganalisis pertanyaan secara real-time dan memberikan solusi yang akurat. Fitur-fitur seperti analitik prediktif dan perutean tiket otomatis memastikan bahwa pelanggan terhubung dengan departemen atau sumber daya yang tepat tanpa penundaan.

Misalnya, chatbot AI dapat menggunakan data historis untuk menyarankan resolusi terbaik, sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan kontak pertama. Resolusi yang cepat membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, sehingga menjadikannya manfaat penting AI dalam layanan pelanggan.

4. Pengalaman dan kepuasan pelanggan yang lebih baik

AI memungkinkan bisnis untuk menawarkan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi dan tanpa hambatan. Algoritme AI dapat menganalisis preferensi pelanggan, riwayat pembelian, dan pola perilaku untuk memberikan rekomendasi atau solusi yang disesuaikan.

Misalnya, perusahaan ritel menggunakan AI untuk menyarankan produk berdasarkan pembelian sebelumnya, sehingga meningkatkan pengalaman berbelanja. Personalisasi mengarah pada kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, menumbuhkan loyalitas dan keterlibatan jangka panjang.

Chatbots Meningkatkan Personalisasi: Statistik Utama
  • 70% pemimpin CX percaya bahwa chatbot menjadi arsitek yang terampil untuk perjalanan pelanggan yang sangat personal.

5. Efisiensi yang lebih tinggi untuk tim pendukung

Alat bantu AI meningkatkan efisiensi tim dukungan pelanggan dengan mengotomatiskan tugas-tugas yang memakan waktu seperti kategorisasi tiket, entri data, dan triase pertanyaan. Dengan AI yang menangani tugas yang berulang, agen dapat berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.

Selain itu, AI memberikan saran secara real-time kepada agen selama percakapan, sehingga meningkatkan produktivitas mereka. Alur kerja yang efisien ini mengurangi waktu respons dan meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.

6. Mengurangi beban kerja dan stres agen

Solusi yang didukung AI membantu meringankan beban kerja agen manusia dengan mengelola pertanyaan dalam jumlah besar. Fitur-fitur seperti respons berbantuan AI dan analisis sentimen memastikan bahwa agen dapat menangani percakapan yang menantang dengan lebih efektif.

Dengan mengurangi stres dan kelelahan di antara tim pendukung, AI mendorong lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Manfaat ini secara langsung berdampak pada kepuasan dan retensi karyawan.

Kiat Cepat: AI tidak hanya membantu agen, tetapi juga memastikan mereka bisa fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan empati dan penilaian manusia," ujar Sarah Lee, pakar dukungan pelanggan.

7. Wawasan yang dapat ditindaklanjuti dari data pelanggan

AI unggul dalam menganalisis data pelanggan dalam jumlah besar untuk menghasilkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Wawasan ini memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi tren, memahami perilaku pelanggan, dan meningkatkan strategi layanan.

Sebagai contoh, alat analisis sentimen dapat mendeteksi emosi pelanggan dan membantu perusahaan mengukur tingkat kepuasan. Dengan memanfaatkan wawasan berbasis AI, perusahaan dapat secara proaktif mengatasi masalah dan menyempurnakan pendekatan dukungan mereka.

8. Biaya yang lebih rendah dalam dukungan pelanggan

AI mengurangi biaya dukungan pelanggan dengan mengotomatiskan tugas dan meningkatkan efisiensi operasional. Bisnis tidak perlu lagi mempekerjakan tim dukungan dalam jumlah besar untuk menangani volume pertanyaan yang tinggi.

Chatbot AI, misalnya, dapat mengelola ribuan percakapan secara bersamaan tanpa biaya tambahan. Efektivitas biaya ini membuat AI menjadi pilihan yang menarik bagi bisnis dari semua ukuran yang ingin mengoptimalkan sumber daya mereka.

9. Operasi dukungan yang mudah diskalakan

Meningkatkan operasi dukungan pelanggan menjadi lebih mudah dengan AI. Seiring dengan pertumbuhan bisnis, solusi AI dapat menangani pertanyaan pelanggan yang meningkat tanpa memerlukan staf tambahan. Chatbot AI dan alat otomatisasi dapat memproses beberapa pertanyaan sekaligus, memastikan kualitas layanan yang konsisten.

Skalabilitas ini membuat AI sangat berharga bagi perusahaan rintisan dan perusahaan besar, sehingga mereka dapat memperluas operasi mereka secara efisien.

10. Menyelesaikan masalah pelanggan secara proaktif

AI dapat memprediksi potensi masalah pelanggan sebelum masalah tersebut muncul. Alat analisis prediktif menganalisis data historis dan mengidentifikasi pola yang menandakan masalah yang akan datang, sehingga memungkinkan bisnis untuk mengatasinya secara proaktif.

Misalnya, AI dapat mendeteksi keluhan berulang tentang suatu produk dan memberi tahu tim dukungan untuk mengambil tindakan pencegahan. Pendekatan proaktif ini meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mencegah pengalaman negatif.

Contoh Solusi AI dalam Layanan Pelanggan

Bisnis beralih ke alat bantu canggih untuk meningkatkan dukungan pelanggan. Solusi-solusi ini memudahkan untuk menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, dan bahkan memprediksi apa yang mungkin dibutuhkan pelanggan-semuanya sambil menghemat waktu dan tenaga. Mari kita jelajahi beberapa contoh praktis tentang bagaimana alat bantu ini mengubah layanan pelanggan.

1. Chatbot AI dan bot suara

Chatbot dan bot suara yang didukung AI telah menjadi sangat diperlukan dalam layanan pelanggan modern. Dengan menggunakan pemrosesan bahasa alami (NLP), chatbot memahami pertanyaan pelanggan dan memberikan respons yang akurat secara instan. Misalnya, bank menggunakan chatbot untuk membantu pelanggan dalam manajemen akun, pelacakan transaksi, dan peringatan penipuan.

Demikian pula, bot suara menyederhanakan alur kerja pusat panggilan dengan mengotomatiskan dukungan telepon untuk tugas-tugas seperti pembayaran tagihan dan penjadwalan janji temu. Alat-alat ini memastikan ketersediaan layanan sepanjang waktu, meminimalkan waktu tunggu, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

2. Analisis sentimen dan analisis ucapan

Alat analisis sentimen menganalisis emosi pelanggan selama interaksi dengan mempelajari data teks, suara, atau obrolan. Misalnya, pusat panggilan dapat menggunakan analisis percakapan untuk mengidentifikasi frustrasi dalam nada bicara pelanggan dan secara otomatis meneruskan panggilan tersebut ke agen yang berpengalaman. Hal ini memastikan bahwa masalah serius dapat segera ditangani.

Demikian pula, platform e-commerce menggunakan analisis sentimen untuk memantau umpan balik pelanggan, mengidentifikasi pola ketidakpuasan, dan melakukan perbaikan pada layanan atau produk. Wawasan ini membantu bisnis menciptakan respons yang lebih berempati dan disesuaikan, yang mengarah pada hubungan pelanggan yang lebih kuat.

3. Kecerdasan Buatan Generatif

Alat bantu AI generatif, seperti sistem berbasis GPT, membantu tim layanan pelanggan dengan menghasilkan respons terperinci, FAQ, dan konten basis pengetahuan. Misalnya, perusahaan teknologi dapat menggunakan AI generatif untuk membuat panduan pemecahan masalah langkah demi langkah untuk produk mereka, sehingga pelanggan mendapatkan solusi yang akurat dan mudah dipahami.

Alat-alat ini juga memungkinkan bisnis untuk merespons pertanyaan yang kompleks dengan tepat, mengurangi beban agen manusia. Dengan mengotomatiskan pembuatan konten, AI generatif meningkatkan konsistensi dan efisiensi dukungan pelanggan.

Kiat Cepat: Tahukah Anda bahwa sistem dukungan pelanggan yang didukung ChatGPT telah diadopsi oleh perusahaan seperti Expedia untuk memberikan saran perjalanan instan?

4. Asisten obrolan AI

Asisten obrolan AI seperti ControlHippo melampaui fungsi chatbot dasar dengan mendukung agen manusia selama interaksi langsung. Mereka memberikan saran secara real-time, tanggapan yang sudah ditulis sebelumnya, dan konteks tentang riwayat pelanggan, sehingga agen dapat memberikan bantuan yang lebih cepat dan lebih personal.

Sebagai contoh, platform e-commerce dapat menggunakan asisten chat AI untuk merekomendasikan produk, memproses pengembalian dana, atau memandu pelanggan melalui proses checkout yang rumit. Asisten ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga meningkatkan produktivitas agen, memastikan interaksi yang lebih lancar dan efisien.

Pertimbangan Utama untuk Mengintegrasikan AI dalam Layanan Pelanggan

Perusahaan harus terlebih dahulu menilai kebutuhan unik mereka, menetapkan tujuan yang dapat dicapai, dan mempersiapkan tim mereka untuk melakukan transisi. Dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan ini, perusahaan dapat memaksimalkan potensi teknologi ini dan memberikan pengalaman pelanggan yang unggul.

1. Mengidentifikasi tantangan utama

Sebelum mengadopsi alat bantu canggih apa pun, bisnis harus menentukan dengan tepat tantangan yang ingin mereka selesaikan. Hal ini dapat mencakup mengelola volume pertanyaan yang tinggi, meningkatkan waktu respons, atau mengurangi keluhan pelanggan.

Sebagai contoh, pengecer online mungkin mengalami masalah dengan balasan yang tertunda selama musim puncak belanja. Dengan memahami masalah-masalah tersebut, bisnis dapat memilih solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka. Kejelasan ini membantu mencegah investasi yang tidak perlu dan memastikan alat tersebut meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

2. Menetapkan tujuan dukungan yang jelas

Tujuan yang jelas dan terukur sangat penting ketika mengintegrasikan teknologi ini. Bisnis harus menguraikan tujuan seperti mengurangi waktu respons, meningkatkan skor kepuasan, atau menurunkan biaya operasional.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin bertujuan untuk menangani 50% pertanyaan melalui otomatisasi dalam waktu enam bulan. Tujuan-tujuan ini memberikan peta jalan untuk implementasi dan membantu mengukur keberhasilan. Tanpa tujuan yang jelas, perusahaan mungkin akan kesulitan untuk melacak peningkatan atau menjustifikasi investasi mereka.

3. Pelatihan dan adaptasi tim

Memperkenalkan alat baru membutuhkan pelatihan menyeluruh untuk tim pendukung. Agen harus mempelajari cara mengoperasikan teknologi ini dan mengintegrasikannya ke dalam tugas sehari-hari mereka. Misalnya, pelatihan dapat mencakup pemahaman tentang cara menggunakan saran obrolan atau menganalisis wawasan dari laporan otomatis.

Tim yang dipersiapkan dengan baik dapat beradaptasi dengan cepat dan berkolaborasi secara efektif dengan alat-alat ini, memastikan transisi yang lebih lancar dan memaksimalkan manfaatnya.

Masa Depan AI dalam Layanan Pelanggan

Masa depan layanan pelanggan akan berkisar pada perpaduan keahlian manusia dengan alat canggih untuk memberikan pengalaman yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih personal. Mulai dari meningkatkan kolaborasi hingga mengintegrasikan berbagai saluran dengan lancar, masa depan AI akan membentuk kembali cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan mereka.

1. Kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan

Kemitraan antara alat bantu dan agen manusia diatur untuk mendefinisikan ulang layanan pelanggan. Sementara alat bantu menangani pertanyaan rutin, agen manusia dapat fokus pada masalah kompleks yang membutuhkan empati dan kreativitas.

Sebagai contoh, sistem otomatis dapat menyelesaikan pertanyaan penagihan, sehingga agen manusia dapat menangani keluhan yang sensitif. Kolaborasi ini memastikan efisiensi dan layanan yang dipersonalisasi, meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi stres agen.

2. Integrasi multisaluran yang mulus

Teknologi masa depan akan memungkinkan bisnis untuk menawarkan dukungan terpadu di berbagai platform, seperti media sosial, obrolan, email, dan telepon. Pelanggan akan mendapatkan layanan yang konsisten, apa pun saluran yang mereka pilih.

Misalnya, pelanggan yang memulai pertanyaan di media sosial dapat melanjutkan percakapan dengan lancar melalui email, dengan semua data yang disinkronkan. Hal ini memastikan interaksi yang lebih lancar dan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

3. Peningkatan personalisasi

Layanan pelanggan yang dipersonalisasi akan menjadi norma karena alat canggih menganalisis preferensi, perilaku, dan umpan balik secara real time. Bisnis akan menggunakan data ini untuk menawarkan solusi yang disesuaikan, seperti merekomendasikan produk berdasarkan pembelian sebelumnya.

Sebagai contoh, platform streaming dapat menyarankan film berdasarkan riwayat menonton pengguna. Personalisasi akan menjadi faktor utama dalam membangun loyalitas dan diferensiasi pelanggan di pasar yang kompetitif. Seperti Netflix yang menggunakan algoritme AI untuk merekomendasikan konten, menciptakan pengalaman menonton yang sangat personal yang meningkatkan loyalitas pelanggan. Menerapkan strategi monetisasi OTT yang efektif dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan meningkatkan retensi pelanggan.

Contoh: Netflix menggunakan algoritme AI untuk merekomendasikan konten, menciptakan pengalaman menonton yang sangat dipersonalisasi yang meningkatkan loyalitas pelanggan.

Kesimpulan: AI Mendefinisikan Ulang Layanan Pelanggan

AI mengubah permainan dalam layanan pelanggan, menawarkan cara bagi bisnis untuk memberikan dukungan yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih personal. Mulai dari membantu pelanggan kapan pun sepanjang hari hingga membuat proses yang rumit menjadi lebih sederhana, AI bukan sekadar alat bantu-ini adalah kesempatan untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan dan tim.

Yang membuat AI menonjol adalah kemampuannya untuk bekerja bersama manusia, menangani tugas-tugas yang berulang sehingga agen pendukung dapat fokus pada interaksi yang lebih bermakna dan memecahkan masalah. Keseimbangan antara otomatisasi dan sentuhan manusia inilah yang membuat pelanggan senang dan bisnis berkembang.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Alat bantu AI mengotomatiskan pemrosesan kueri, memastikan perutean yang lebih cepat, dan memberikan respons instan melalui chatbot, yang secara signifikan mengurangi waktu tunggu bagi pelanggan.

AI mendukung agen dengan mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang, memberikan saran secara real-time, dan menganalisis data pelanggan, sehingga mereka dapat fokus pada masalah yang lebih kompleks.

Dengan mengotomatiskan kueri bervolume tinggi dan meminimalkan kebutuhan akan staf tambahan, AI mengurangi biaya operasional sekaligus menjaga kualitas layanan.

Industri seperti e-commerce, perbankan, layanan kesehatan, perjalanan, dan telekomunikasi sangat diuntungkan dengan adanya AI karena volume interaksi pelanggan yang tinggi.

Diperbaharui: 31 Maret 2025