Webinar Alert - How to Automate sales conversations and close deals 10x faster with AI Register Now

Memahami SMS Spoofing: Melindungi Diri Anda di Era Digital

Sederhanakan Komunikasi Bisnis dengan Solusi Omnichannel kami

Jainy Patel

Penulis Senior:

centang hijauWaktu membaca: 8 Menit
centang hijauDiterbitkan : 27 Maret 2025

Spoofing SMS adalah ancaman dunia maya yang terus meningkat. Penyerang memalsukan detail pengirim dalam teks, menipu orang untuk mempercayainya. Hal ini dapat menyebabkan penipuan, pencurian data, atau pelanggaran keamanan. Sebuah studi menemukan bahwa 16,92% orang menjadi korban serangan smishingyang menyoroti urgensi untuk mengatasi masalah ini. Memahami SMS spoofing sangat penting untuk mencegah penipuan, pelanggaran data, dan kerugian finansial.

gambar protip
Pro-Tip

Untuk melindungi diri dari penipuan SMS, hindari mengklik tautan dalam pesan yang tidak diminta. Sebaliknya, langsung hubungi organisasi melalui saluran resmi untuk memverifikasi keaslian pesan tersebut.

Apa yang dimaksud dengan SMS Spoofing?

Spoofing SMS adalah teknik yang digunakan oleh penyerang untuk mengubah informasi pengirim pesan teks, membuatnya tampak seolah-olah dikirim dari sumber yang sah. Hal ini memungkinkan penipu menyamar sebagai bank, lembaga pemerintah, atau bisnis tepercaya untuk mengelabui penerima agar mengungkapkan informasi sensitif.

Sebagai contoh, Anda mungkin menerima pesan yang mengaku berasal dari bank Anda, yang memperingatkan tentang transaksi yang tidak sah dan mendesak Anda untuk mengeklik sebuah tautan untuk memverifikasi akun Anda. Kenyataannya, pesan tersebut berasal dari penipu yang mencoba mencuri kredensial login atau detail keuangan Anda.

Spoofing SMS vs Smishing

Spoofing SMS dan smishing melibatkan pesan teks palsu, tetapi keduanya berbeda dalam pelaksanaannya. Spoofing SMS memanipulasi ID pengirim untuk membuat pesan muncul dari sumber tepercaya, sementara smishing menipu penerima untuk memberikan informasi sensitif melalui tautan atau permintaan berbahaya. Spoofing berfokus pada penipuan, sedangkan smishing bertujuan untuk mencuri data pribadi.

Perbedaan Antara Spoofing SMS dan Smishing
AspekPenipuan SMS (SMS Spoofing)Smishing
DefinisiMemanipulasi informasi pengirim untuk menyamar sebagai sumber tepercaya.Mengirim pesan palsu untuk mengelabui penerima agar mengungkapkan informasi pribadi.
Teknik UtamaMemalsukan ID pengirim agar terlihat sah.Termasuk tautan berbahaya atau permintaan data pribadi.
ContohMenerima pesan dari "YourBank" yang meminta untuk memverifikasi detail rekening.Teks yang mengaku berasal dari penyedia layanan dengan tautan untuk "memperbarui akun Anda."

Bagaimana Cara Kerja Spoofing SMS?

Spoofing SMS dilakukan dengan mengubah ID pengirim palsu dari sebuah pesan, membuatnya tampak seolah-olah berasal dari entitas tepercaya. Penyerang menggunakan berbagai metode untuk melakukan penipuan ini:

  • Layanan Pihak Ketiga: Beberapa platform online memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan dengan ID pengirim yang disesuaikan, meniru pesan yang sah.
  • Peternakan SIM: Penyerang menggunakan beberapa kartu SIM untuk mengirim pesan massal dengan identitas SMS palsu, sering kali untuk penipuan seperti SMS phishing.
  • Mengeksploitasi Protokol Jaringan: Kerentanan pada jaringan seluler memungkinkan penjahat siber memanipulasi informasi pengirim, membuat pesan teks palsu tampak asli.

Teknik-teknik ini meningkatkan tingkat keberhasilan penipuan dengan menipu penerima untuk mempercayai pesan tersebut. Sebagai contoh, seorang korban mungkin menerima pesan dari "bank" mereka yang meminta tindakan segera, dan tanpa sadar menjadi mangsa serangan SMS spoofing. Mengenali dan mencegah serangan semacam itu sangat penting untuk menjaga keamanan.

Apakah SMS Spoofing Ilegal?

Legalitas SMS spoofing tergantung pada yurisdiksi dan maksud di balik penggunaannya.

  • Amerika Serikat: Berdasarkan Truth in Caller ID Act, spoofing adalah ilegal jika dilakukan dengan maksud untuk menipu, merugikan, atau mendapatkan keuntungan secara tidak sah, seperti pada serangan SMS phishing.
  • Uni Eropa: Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) dapat berlaku, terutama jika pemalsuan mengakibatkan kompromi data pribadi.
  • Inggris: Meskipun spoofing itu sendiri tidak dilarang secara ketat, namun menggunakan pesan palsu untuk tujuan jahat, seperti penipuan atau kejahatan siber, dapat menyebabkan penuntutan.

Namun, penggunaan yang sah seperti bisnis yang menyesuaikan ID pengirim untuk branding atau pemasaran pada umumnya diperbolehkan. Selama tidak ada niat penipuan atau membahayakan, spoofing SMS tidak dianggap ilegal.

Jenis-jenis Serangan Spoofing SMS

Spoofing SMS dapat digunakan dengan berbagai cara jahat untuk menipu individu dan organisasi. Serangan ini sering kali melibatkan peniruan terhadap entitas tepercaya untuk mengelabui penerima agar mengungkapkan informasi sensitif atau melakukan tindakan berbahaya. Berikut ini beberapa jenis serangan SMS spoofing yang umum terjadi:

1. Penipuan Peniruan Bank

Dalam serangan ini, penipu menyamar sebagai bank atau lembaga keuangan untuk mengelabui individu agar membagikan detail akun yang sensitif. Mereka mungkin mengirim pesan yang mengklaim adanya aktivitas mencurigakan pada akun atau meminta verifikasi segera.

Sebagai contoh, sebuah pesan mungkin muncul dari "YourBank," yang meminta Anda untuk mengonfirmasi akun Anda dengan mengeklik sebuah tautan, yang kemudian mengarah ke sebuah situs web palsu yang dirancang untuk mencuri kredensial login.

2. Penipuan Pengiriman Paket

Penipu menggunakan SMS spoofing untuk menyamar sebagai layanan pengiriman seperti UPS atau DHL. Mereka mengirimkan SMS yang mengklaim adanya masalah dengan pengiriman paket, seperti penundaan bea cukai, dan meminta penerima untuk mengeklik tautan atau memberikan informasi pribadi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Contoh umumnya adalah teks yang mengatakan, "Pengiriman Anda tertunda. Klik di sini untuk menjadwal ulang." Tautan ini sering kali mengarah ke situs web phishing.

3. Peringatan Keamanan Palsu

Penipu mengirimkan pesan SMS palsu yang berpura-pura berasal dari organisasi tepercaya seperti perusahaan teknologi atau bank, memperingatkan adanya pelanggaran keamanan dan mendesak untuk segera bertindak.

Misalnya, peringatan keamanan palsu dari "Amazon" mungkin mengklaim bahwa akun Anda telah disusupi dan meminta Anda untuk mengikuti tautan untuk mengatur ulang kata sandi. Mengeklik tautan tersebut dapat membawa Anda ke halaman login palsu yang dirancang untuk mencuri kredensial Anda.

4. Pesan Massal yang Tidak Diminta

Juga dikenal sebagai SMS spam, pesan-pesan ini sering kali mempromosikan produk atau layanan dan terkadang berisi tautan ke situs berbahaya atau meminta informasi pribadi.

Sebagai contoh, sebuah pesan mungkin tampak berasal dari merek populer, menawarkan penawaran eksklusif tetapi meminta detail kartu kredit untuk mengklaim penawaran tersebut. Pesan-pesan ini dapat membanjiri kotak masuk Anda dan berpotensi membahayakan jika diklik.

5. Transfer Uang Palsu

Penipu menggunakan SMS spoofing untuk memberi tahu korban tentang dana atau transfer yang tidak terduga, meminta mereka untuk mengklik tautan atau memberikan detail keuangan sensitif untuk mengklaim uang tersebut.

Misalnya, sebuah teks dapat berbunyi, "Anda telah menerima $1000 dari pengirim yang tidak dikenal. Klik di sini untuk menerimanya," yang mengarahkan korban ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri informasi keuangan.

6. Penipuan Percintaan

Dalam jenis penipuan ini, penipu menggunakan SMS palsu untuk membangun hubungan romantis palsu, yang sering kali berujung pada permintaan uang atau detail pribadi. Setelah membangun kepercayaan, penipu mungkin akan meminta uang untuk menyelesaikan keadaan darurat yang dibuat-buat.

Contohnya adalah penipu yang menyamar sebagai orang yang dicintai, mengaku membutuhkan dana untuk "keadaan darurat dalam perjalanan" atau untuk membayar biaya pengobatan.

7. Spionase Perusahaan

Serangan spionase perusahaan melibatkan pengiriman pesan palsu kepada karyawan perusahaan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi bisnis rahasia.

Misalnya, penyerang mungkin menyamar sebagai eksekutif atau kolega, meminta data sensitif atau kredensial login. Jenis serangan ini berbahaya bagi bisnis karena dapat menyebabkan pelanggaran data yang signifikan atau pencurian kekayaan intelektual.

8. Pelecehan dan Pemerasan

Penipu menggunakan nomor palsu untuk mengirim pesan ancaman, meminta uang atau tindakan tertentu, sering kali dengan ancaman akan merilis informasi sensitif.

Sebagai contoh, seorang penipu mungkin mengirimkan pesan yang mengatakan, "Saya memiliki data Anda. Bayar $500 untuk mencegah perilisannya." Serangan ini bertujuan untuk menakut-nakuti korban agar patuh, sehingga menyebabkan kerugian finansial atau tekanan emosional.

Bagaimana Cara Mendeteksi SMS Spoofing?

Mendeteksi SMS spoofing bisa jadi rumit, tetapi waspada dan menyadari tanda-tanda bahaya dapat membantu melindungi Anda agar tidak menjadi korban penipuan.

Berikut adalah beberapa tanda utama yang harus diperhatikan dalam pesan teks yang mencurigakan:

1. Permintaan Tak Terduga

Jika Anda menerima pesan yang tidak diminta yang meminta informasi pribadi, tindakan mendesak, atau data sensitif, berhati-hatilah.

Sebagai contoh, pesan yang meminta Anda untuk segera memverifikasi informasi akun atau mengubah kata sandi mungkin mencoba memanipulasi Anda untuk memberikan kredensial. Perusahaan yang sah biasanya tidak meminta informasi pribadi melalui SMS, terutama tanpa kontak atau verifikasi sebelumnya.

2. Salam Umum

Pesan yang tidak menyebut nama Anda merupakan tanda peringatan akan kemungkinan adanya penipuan. Bisnis yang sah, seperti bank atau peritel online, biasanya mempersonalisasi pesan dengan nama Anda untuk membangun kepercayaan.

Jika Anda menerima pesan yang bertuliskan "Pelanggan yang terhormat" atau "Halo Pengguna" dan bukan nama Anda yang sebenarnya, kemungkinan besar itu adalah SMS palsu yang dirancang agar terlihat seperti berasal dari sumber tepercaya.

3. Tautan Mencurigakan

Selalu waspada terhadap pesan SMS dengan tautan yang tidak dikenal atau dipendekkan. Arahkan kursor ke tautan (jika memungkinkan) untuk melihat pratinjau URL lengkap dan memeriksa setiap perbedaan.

Penipu sering menggunakan SMS palsu untuk mengarahkan Anda ke situs phishing, yang dapat terlihat mirip dengan situs yang sah tetapi dirancang untuk mencuri informasi pribadi Anda. Jangan pernah mengklik tautan dalam pesan yang tidak diminta.

4. Verifikasi Melalui Saluran Resmi

Jika sebuah pesan tampak mencurigakan, selalu periksa pengirimnya dengan menghubungi organisasi tersebut secara langsung menggunakan informasi kontak yang diketahui. Jangan menghubungi nomor apa pun atau mengikuti instruksi apa pun dalam teks itu sendiri.

Misalnya, jika ada SMS yang mengaku dari bank Anda yang meminta verifikasi rekening, hubungi layanan pelanggan bank secara langsung. Gunakan nomor telepon atau situs web yang terverifikasi untuk memastikan keabsahan permintaan tersebut.

Bagaimana Cara Menghentikan Spoofing SMS?

Mencegah penipuan SMS membutuhkan kombinasi tindakan teknis dan kesadaran. Dengan mengambil langkah proaktif, baik bisnis maupun individu dapat mengurangi risiko menjadi korban pesan palsu dan melindungi informasi sensitif.

Untuk Bisnis:

1. Menerapkan Enkripsi SMS

Mengenkripsi pesan SMS memastikan bahwa pesan tersebut tetap aman dan tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang. Hal ini membantu mencegah penyerang menyadap atau merusak komunikasi, sehingga mengurangi risiko SMS phishing dan spoofing.

2. Menggunakan Kotak Masuk Bersama SMS

Sebuah Kotak masuk bersama SMS memungkinkan bisnis untuk memusatkan komunikasi SMS, sehingga lebih mudah untuk menemukan aktivitas yang mencurigakan dan merespons dengan cepat. Ini membantu dalam mengidentifikasi pesan SMS palsu, terutama ketika memantau komunikasi bervolume tinggi.

3. Mendidik Karyawan

Pelatihan karyawan secara teratur dapat membantu staf mengenali tanda-tanda serangan SMS spoofing dan SMS phishing. Mendorong karyawan untuk berhati-hati dan melaporkan pesan yang mencurigakan akan mengurangi kemungkinan terjebak dalam penipuan.

4. Bermitra dengan Penyedia Tepercaya

Bekerja sama dengan penyedia layanan SMS terkemuka memastikan bahwa bisnis dapat menerapkan mekanisme autentikasi yang kuat seperti autentikasi dua faktor (2FA) untuk memvalidasi pesan dan mencegah upaya penipuan.

Lindungi Bisnis Anda dari Spoofing SMS dengan ControlHippo!

Amankan komunikasi Anda dan kelola pesan dengan percaya diri dari platform tepercaya.

Untuk Individu:

1. Menginstal Aplikasi Keamanan

Aplikasi keamanan dapat membantu mendeteksi dan memblokir pesan SMS palsu. Aplikasi ini dapat memperingatkan pengguna tentang potensi penipuan dan mencegah mereka mengklik tautan berbahaya.

2. Mengaktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Mengaktifkan 2FA akan menambah lapisan perlindungan ekstra. Bahkan jika penyerang berhasil memalsukan teks nomor telepon, mereka akan membutuhkan lebih dari sekadar kata sandi untuk mendapatkan akses yang tidak sah.

3. Bersikaplah Skeptis terhadap Pesan yang Tidak Diinginkan

Jika Anda menerima pesan yang tidak diminta, terutama yang meminta informasi pribadi atau tindakan mendesak, pastikan keasliannya sebelum merespons atau mengeklik tautan apa pun.

4. Laporkan Pesan Mencurigakan

Jika Anda mencurigai adanya upaya penipuan SMS, laporkan ke operator seluler Anda atau pihak berwenang yang terkait. Melaporkan insiden ini akan membantu melacak dan mencegah serangan SMS spoofing di masa mendatang.

Dampak dari SMS Spoofing

Spoofing SMS memiliki konsekuensi yang luas, mempengaruhi individu, bisnis, dan bahkan pemerintah. Berikut ini dampaknya terhadap berbagai entitas:

1. Kerugian Finansial

Penipu menggunakan pesan SMS palsu untuk menyamar sebagai bank dan mengelabui individu untuk berbagi informasi sensitif. Banyak korban yang tanpa sadar terjebak dalam penipuan pengiriman uang palsu, karena percaya bahwa mereka berinteraksi dengan lembaga keuangan yang sah. 

Penipuan ini sering kali menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, menguras rekening dan membahayakan keamanan finansial.

2. Pelanggaran Data & Pencurian Identitas

Para penyerang mengeksploitasi SMS spoofing untuk menipu individu agar mengungkapkan kredensial login, informasi pribadi, atau informasi keuangan. Setelah diperoleh, penjahat siber dapat menyalahgunakan data ini untuk pencurian identitas, transaksi yang tidak sah, atau bahkan serangan phishing berskala besar. 

Pelanggaran ini tidak hanya memengaruhi individu tetapi juga dapat membahayakan basis data perusahaan dan informasi bisnis yang sensitif...

3. Kerusakan Reputasi untuk Bisnis

Pesan SMS palsu yang menyamar sebagai merek terkenal dapat menyesatkan pelanggan, menyebabkan kebingungan dan ketidakpercayaan. Ketika konsumen menerima pesan penipuan yang menyamar sebagai bisnis yang sah, mereka dapat kehilangan kepercayaan terhadap merek tersebut. 

Organisasi yang gagal menerapkan Enkripsi SMS atau langkah-langkah keamanan yang tepat akan menghadapi risiko tuntutan hukum, denda peraturan, dan kerusakan jangka panjang pada reputasi mereka.

4. Peningkatan Spam & Pesan Massal yang Tidak Diinginkan

Para peretas memanfaatkan spoofing SMS untuk mendistribusikan pesan spam massal, yang sering kali berisi promosi palsu, tautan phishing, atau malware. Pesan-pesan ini mengacaukan kotak masuk dan menimbulkan risiko keamanan yang signifikan, terutama ketika pengguna tanpa sadar terlibat dengannya. 

Meningkatnya volume pesan yang tidak diminta tersebut membuat lebih sulit untuk membedakan komunikasi yang sah dengan upaya jahat, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap ancaman siber.

Tahukah Anda?
  • Spam menyumbang 14,5 juta pesan secara global per hari, yang merupakan 45% dari semua email

5. Masalah Hukum & Kepatuhan

  • Spoofing SMS merupakan tindakan ilegal di banyak negara, yang mengarah pada konsekuensi hukum bagi para pelakunya.
  • Bisnis yang gagal menerapkan langkah-langkah untuk mencegah SMS spoofing dapat menghadapi pelanggaran kepatuhan dan hukuman.

6. Dampak Psikologis & Masalah Keamanan

  • Penipu menggunakan pesan SMS palsu untuk melakukan pelecehan, pemerasan, dan intimidasi.
  • Penipuan percintaan dan peringatan keamanan palsu dapat menyebabkan tekanan emosional dan membahayakan keamanan pribadi.

Kesimpulan

Spoofing SMS adalah ancaman serius yang dapat menyebabkan penipuan keuangan, pencurian identitas, dan kerusakan reputasi. Penjahat siber menggunakan SMS palsu untuk menyamar sebagai sumber tepercaya, menipu individu dan bisnis.

Untuk mencegah penipuan SMS, organisasi harus menerapkan enkripsi SMS dan protokol pengiriman pesan yang aman, sementara individu harus tetap waspada terhadap pesan teks palsu dan pesan massal yang tidak diminta. Kesadaran, verifikasi, dan langkah-langkah keamanan adalah kunci perlindungan.

Selalu verifikasi pesan yang mencurigakan sebelum merespons untuk melindungi data dan privasi Anda.

Diperbaharui: 26 Maret 2025